LPM Kultura Gelar Kelas Menulis "Feature" Bersama Rajif Duchlun

Saat Rajif Duchlun memberikan materi "Pengantar Menulis Feature" di LPM Kultura, di pendopo Fakultas Pertanian Unkhair, Sabtu (30/11/19). Foto: Amat

lpmkultura.com - Demi mengembangkan kecakapan dalam menulis, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Kultura, Fakultas Pertanian Universitas Khairun mengadakan kelas menulis perdana, pada Sabtu, (30/11/19) di Pandopo Fakultas Pertanian.

Kelas menulis dengan materi "Pengantar Menulis Feature" itu menghadirkan Rajif Duchlun, seorang Jurnalis dan editor jalamalut.com.

Pimpinan Redaksi, Rabul Sawal, mengatakan kelas menulis sebagai proses belajar seluruh crew lpmkultura.com dan mahasiswa yang mengikuti kelas menulis.

"Jadi tidak hanya untuk crew, tapi seluruh mahasiswa yang ingin belajar menulis pun bisa diikutsertakan," ujarnya pasca kegiatan kelas menulis bertajuk #part1.


Dalam kelas menulis itu, turut hadir 6 orang anggota LPM Kultura, serta 4 orang peserta mahasiswa. 

Mereka antusias mendengar pemaparan Aji, sapaan akrab Rajif yang dengan gamblang menjelaskan prinsip-prinsip yang terdapat dalam penulisan feature. Mulai dari fakta, emosional, berkisah, dan akurat. 

Menulis feature, kata Aji, sama seperti menulis cerpen, namun yang menjadi pembeda, feature  berangkat dari basis data atau fakta yang ditemukan dilapangan.

"Kekuatan feature itu ada pada bertutur, karena tekniknya, sama seperti menulis cerpen. Kenapa cerpen? Karena cerpen berakar dari narasi bertutur, cara naratif dan deskriprif," terangnya dalam kesempatan itu.


Struktur yang terdapat dalam feature diantaranya judul, kepala tulisan, isi, dan penutup. Lanjut Aji, proses menulis feature dimulai dari menemukan ide (angle, kemudian merencanakan riset, mengumpulkan bahan, menyusun, menulis dan proses edit.

Dalam penulisan feature, kata Aji, kepala tulisan (lead) menjadi penentu bagi pembaca untuk masuk sampai lebih jauh kedalam tulisan. 

"Jadi lead itu bagai orang masuk dalam tulisan, kalau leadnya menarik, orang akan masuk lebih jauh, kalau leadnya buruk, orang akan meninggalkan tulisan itu," tutur Aji yang juga penulis novel Hujan di Tagalaya (2017), dan beberapa karya sastra sebelumnya.

Rajif yang juga sudah menerbitkan sejumlah buku secara indie, di antaranya Antologi Puisi Lentera Fajar (2011), Kumcer Simoan (2014), Kumcer Monografi Hellen (2016) itu memaparkan hingga mencoba melatih peserta kelas menulis untuk membuat lead dengan backround dan imajinasi sendiri setelah ia memperlihatkan sebuah gambar.

Peserta dengan antusias melatih untuk menulis. Zulrahman, seorang peserta pasca belajar mengatakan cukup memahami apa yang diterangkan oleh Aji. 

"Sangat santai, mudah dipahami. Kami masih harus belajar lagi," akunya.

Untuk diketahui, kelas menulis yang diadakan oleh LPM Kultura, sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) lingkup Fakultas yang bergerak dibidang jurnalistik ini dalam 2 bulan kedepan, akan terus menggelar kelas menulis lanjutan. 

Materi yang tengah disiapkan, diantaranya; berita, feature, essay, opini, resensi, puisi, hingga menulis Indept Report. Digelar secara reguler, pada hari Selasa dan Sabtu sore dengan manghadirkan sejumlah pemateri yang bergerak dibidang masing-masing.

Reporter: Firman
Editor: Ajun

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama