![]() |
| Suasana Camping Akademik Study Club Rimbawan di Pulau Tareba, Kelurahan Takome, Ternate Utara, pada Sabtu (1//11/2025) Foto: Ningsi Defretes/LPM Aspirasi. |
LPM Aspirasi-- Himpunan Mahasiswa Sylva Universitas Khairun (Himasylva Unkhair) bersama Forum Koordinasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Moloku Kie Raha menggelar Camping Akademik Study Club Rimbawan bertajuk “Peran Generasi Muda dalam Menjaga Lingkungan” di Pulau Tareba, Kelurahan Takome, Ternate Utara, pada Sabtu–Minggu (1–2/11/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda, khususnya mahasiswa, akan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh Balai Pengelolaan DAS Ake Malamo, BKSDA Seksi Wilayah I, Dinas Pariwisata Kota Ternate, BEM Fakultas Pertanian Universitas Khairun, serta sejumlah himpunan mahasiswa dari Fakultas Pertanian.
Dalam kegiatan ini, peserta terlibat dalam diskusi akademik, aksi penanaman pohon, serta pengamatan satwa.
Fina Walaidah, Ketua Himasylva Unkhair, mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk penerapan ilmu yang selama ini dipelajari di kelas sekaligus sarana mempererat hubungan antar mahasiswa dan instansi terkait.
“Camping akademis ini menjadi ajang untuk mempraktikkan ilmu kehutanan secara langsung. Kami ingin belajar berbaur dengan alam sekaligus memahami lebih dalam status kawasan DAS agar tidak salah persepsi tentang peran instansi terkait,” ujar Fina.
Ia menambahkan, selain berdiskusi, peserta juga melakukan penanaman bibit buah rambutan, matoa, durian, dan pala bersama dosen kehutanan, BPDAS, dan Dinas Pariwisata. Menurutnya, aksi tersebut menjadi simbol nyata kepedulian mahasiswa terhadap kelestarian lingkungan.
![]() |
| Peserta melakukan penanaman bibit buah rambutan, matoa, durian, dan pala bersama. Foto: Ningsi Defretes/LPM Aspirasi. |
Sementara itu, perwakilan Balai Pengelolaan DAS Ake Malamo, Muhamad Arbain, menilai kegiatan seperti ini penting untuk menumbuhkan kesadaran ekologis di kalangan generasi muda.
“Menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, tapi harus dimulai dari kesadaran pemuda sendiri. Mereka yang akan melanjutkan pembangunan dan melestarikan alam dengan kreativitas serta kompetensi yang dimiliki,” pungkasnya.
Arbain juga mengingatkan agar kemajuan teknologi dan budaya modern tidak membuat generasi muda kehilangan kedekatan dengan alam.
Ia menekankan pentingnya literasi Lestari, bukan hanya melek baca dan tulis, tetapi juga melek aksi yang peduli terhadap ekologi.
Menurutnya, pemuda yang memiliki literasi lingkungan akan lebih peka terhadap alam dan nilai-nilai kearifan lokal.
Rijal Duwila, salah satu peserta yang ikut dalam agenda itu mengaku mendapat pengalaman berharga dari kegiatan. Ia mengatakan, camping akademis memberikan wawasan baru tentang pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga kelestarian alam.
“Saya senang bisa ikut, karena dapat pengalaman baru, menanam bibit, dan belajar langsung dari para narasumber,” tandasnnya.
Melalui kegiatan ini, Himasylva Unkhair berharap semangat generasi muda untuk peduli lingkungan terus tumbuh dan berkelanjutan, tidak hanya berhenti di wacana. Kesadaran ekologis di kalangan mahasiswa dinilai menjadi langkah awal dalam menjaga kelestarian alam Maluku Utara.
Reporter Magang: Ningsi Defretes
Editor: Ningsi Umasangaji

