![]() |
| Suasana saat berjalannya diskusi di Cafe Sabeba, pada Selasa, (28/10/2025). Foto:Yusri Amir/LPM Aspirasi. |
LPM Aspirasi-- Gerakan Pelajar Mahasiswa Gane Barat Utara (GPM-Garut) mengelar dialog publik. Agenda ini dilaksanakan pada Selasa, (28/10/2025) di Cafe Sabeba, Kelurahan Takoma, Ternate Tenggah, Kota Ternate.
Dialog dengan tajuk ”Bacarita Gane Barat Utara" ini dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda dan hari lahir GPM-Garut. Turut hadir sebagai pembicara, Muksin Amrin angota DPRD Maluku Utara, Adnan Mahmud wakil rektor satu IAIN Ternate dan Munira Sagaf, pengamat politik.
Dalam diskusi itu, mereka menilai pemerintah kabupaten dan provinsi Maluku Utara tidak serius dalam mengawal pembangunan infrastruktur yang ada Gane Barat Utara.
Gufran Abdul Haji, Ketua GPM-Garut mengatakan, pemerintah Kabupaten maupun Provinsi harus jeli dalam melihat pembangunan infrastruktur yang ada di Kecamatan Gane Barat Utara, Halmahera Selatan (Halsel) yang belum memadai.
"Pemerintah selama ini tidak mengawal pembangunan infrastruktur yang ada di Gane barat Utara, terutama pemerintah provinsi Maluku Utara (Malut)," kata dia.
Menurutnya, pemerintah kabupaten Halsel dan Provinsi baru terbuka tentang anggaran di tahun 2021 sekitar 45 miliar, yang terdapat dalam program multi years dan tidak ada keterbukaan hingga saat ini.
"Mengenai pendidikan, pemerintah provinsi sudah menetapkan 3 miliar untuk pendidikan biaya siswa, akan tetapi lagi-lagi jalur ini dipergunakan sebagai jalur politik janji manis lalu dorang memanfaatkan orang yang punya relasi untuk kepentingan politik calon dewan menggunakan strategi ini," terangnya.
Dia bilang, jika pemerintah tidak mengawal pembangunan infrastruktur, misalnya jalan, jembatan, sampai pada pendidikan, maka GPM-Garut akan mengadakan aksi demonstrasi dan memblokade segala akses yang ada di Gane Barat Utara.
“Kami akan terus mengawal pembangunan infrastruktur mulai dari jalan hingga pendidikan," tegas Gufran
Sejalan dengan itu, Samar Ishak, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Ternate, yang juga warga desa Dolik Kecamatan Gane Barat Utara mengajak untuk harus mengawal kebijakan pemerintah kabupaten dan provinsi tentang infrastruktur.
“Misalnya jalan Saketa ke Daipodo yang belum jadi, hal ini harus dipastikan agar akses yang dilalui tidak harus lagi mengikuti jalur menuju Weda yang membutuhkan waktu berjam jam."
Reporter Magang: Yusri Amir
Editor: Sukriyanto Safar
