Mahasiswa Demo Desak Pemerintah Cabut Perppu Cipta Kerja

Massa aksi saat melakukan orasi di depan kampus 1 Unkhair pada, (12/4/2023). Foto: LPM Aspirasi/ Ardian M. Djauna.


LPM Aspirasi-- Puluhan mahasiswa kembali berunjuk rasa di depan kampus I Universitas Khairun (Unkhair), Ternate Utara, Kota Ternate, pada Rabu (12/4/2023). Dalam aksi, mahasiswa mendesak pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (perppu) Cipta Kerja yang dinilai merugikan rakyat. 

Aksi yang dimulai sekira 10.00 WIT ini, merupakan gabungan mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unkhair dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate. 

Iskandar Din, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP Unkhair, mengatakan Perppu Cipta Kerja No 6 Tahun 2023 tidak membawa kepentingan masyarakat. Aturan ini hasil akomodasi Omnibus Law No 11 Tahun 2020 yang tak lain sama.

“Kami menuntut segera cabut undang-undang anti rakyat ini. Jika DPR-RI belum juga mencabut, maka kami akan melakukan konsolidasi gerakan secara besar-besaran. Juga tetap menekan isu Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang soal Cipta Kerja,” tegasnya.

Menurut Iskandar, ada beberapa pasal yang justru menjerat buruh. Misalnya masalah Bank Tanah yang diatur dalam pasal 125 dan 135 Perppu Cipta Kerja sebagai lembaga penyedia tanah bagi pelaku usaha. 

Pasal 162 yang memperkuat tindakan kriminalitas bagi yang menolak pertambangan. Kemudian pasal 26A tentang melakukan penghapusan syarat-syarat penanaman modal asing untuk pemanfaatan pulau-pulau kecil dan pemanfaatan perairan.

“Ini sangat merugikan rakyat, karena merupakan hasil kongkalikong yang dilakukan oleh lembaga legislatif dan eksekutif untuk melegalkan kepentingan oligarki dan mengabaikan kepentingan Buruh,” ungkapnya.

Sementara itu, Rahmat Rajak, Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) IAIN menyatakan kegiatan aksi ini merupakan gerakan konsolidasi awal untuk aksi besar selanjutnya.

“Ini merupakan gerakan awal dan nantinya mungkin dalam bulan ramadhan ini atau setelah lebaran, kita akan adakan konsolidasi besar-besaran antara kampus di seluruh Maluku Utara untuk buat gerakan yang lebih besar,” tandasnya. 

Kata Rahmat, sementara gerakan mereka adalah mempublikasikan isu, agar seluruh elemen masyarakat mengetahui maksud dan tujuan dari gerakan.

“Pada gerakan selanjutnya diharapkan ada dorongan dari masyarakat, sehingga kita dapat memiliki kekuatan yang besar untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah," tutupnya.


Reporter Magang: Fikram Guraci dan  Ardian M. Djauna

Editor: Susi H. Bangsa

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama