Sekber Gelar Aksi Dalam Rangkaian Hari Perempuan Internasional


Massa aksi Forum Sekolah Bersama (Sekber) Maluku Utara dalam rangkaian aksi peringati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret. Foto:Yulinar Sapsuha/LPM Aspirasi

LPM Aspirasi--Belasan massa aksi tergabung dalam organisasi Forum Sekolah Bersama (Sekber) Maluku Utara (Malut) gelar longmarch dari Dodoku Ali ke Pasar Barito, hingga di Taman Nukila, Kota Ternate, pada Sabtu (11/3/2023). Mereka menggelar aksi untuk memperingati Hari Perempuan Internasional 8 Maret 2023.  

Dalam aksi, mereka membentangkan spanduk bertulis "Berikan jaminan sosial kepada kaum perempuan". Beberapa umbul-umbul juga dibentangkan.

Misna Rusli, koordinator aksi mengatakan bahwa situasi saat ini sangat banyak terjadi kasus penindasan terhadap perempuan, baik itu di ranah privat, atau instansi.

"Dalam hal kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan, sudah banyak terjadi dan semakin hari semakin bertambah, akan tetapi pemerintah tidak memberikan jaminan yang aman untuk para korban khususnya perempuan"

"Semisalnya para perempuan yang bekerja di perusahan tidak diberikan hak untuk cuti hamil, dan cuti melahirkan," ungkapnya.

"Pemerintah tidak memberikan ruang aman dan tidak mengusut tuntas kasus kekerasan seksual di Maluku Utara khusunya, atau di Indonesia pada umumnya," tutur mahasiswa semester 6 itu.

Misna bilang, aksi memperingati hari International Women's Day (IWD) merupakan hari penting bagi kaum perempuan di seluruh dunia. IWD yang jatuh pada setiap tanggal 8 Maret tersebut didasarkan pada peristiwa unjuk rasa kaum buruh perempuan di New York.

Mereka menyuarakan hak perempuan tentang peningkatan standar upah dan pemangkasan jam kerja. Pada 1910, aktivis hak perempuan, Clara Zetkin mengajukan sebuah gagasan untuk menetapkan hari perempuan internasional.

Bagi Misna, kampanye hari perempuan penting bagi masyarakat ditengah maraknya kasus pelecehan dan kekerasan seksual terhadap perempuan di Maluku Utara. 

"Supaya masyarakat juga tahu bahwa, masalah-masalah yang terjadi di Maluku Utara tidak habis-habisnya. terutama kasus Kekerasan seksual," pungkas Misna.

Reporter: Yulinar Sapsuha

Editor: Dafni K. Hamisi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama