Iklim Kebebasan Pers di Maluku Utara Masih Lemah


Diskusi memperingati World Press Freedom Day (WPFD) di Kedai Kopi Sabeba, Ternate Tengah. Selasa 17/5/2022. Foto: Susi/LPM Aspirasi.


LPM Aspirasi- Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Ternate melakukan diskusi publik bertajuk “Kebebasan Pers dan Perlindungan Jurnalis” pada Selasa (17/5/2022) malam, di Kedai Kopi Sabeba, Ternate Tengah.

Diskusi ini digelar dalam rangka memperingati Hari Kebebasan Pers Internasional atau World Press Freedom Day (WPFD). 

Kegiatan ini menghadirkan beberapa narasumber yakni Herman Oesman Sosiolog dan Majelis Etik AJI Ternate, Mahmud Ici  yang juga Majelis Etik AJI Ternate dan Ghalim Umabaihi, jurnalis dan redaktur Cermat, media patner Kumparan.

Ikram Salim, Ketua AJI Ternate, dalam pengantar diskusi  menyampaikan diskusi ini digelar karena AJI melihat iklim kebebasan pers di Maluku Utara lemah.

“Terbukti dari beberapa kasus kekerasan pers tidak pernah terselesaikan dan tidak  memiliki kepastian hukum sesuai dengan yang diharapkan,” kata Ikram.

Ghalim dalam kesempatan itu bilang media memiliki peran untuk mengontrol kekuasaan juga sebagai pilar demokrasi, saat ini tidak begitu leluasa. 

"Contohnya ketika wartawan membongkar kasus korupsi yang melibatkan pejabat, media dan wartawan akan disorot juga akunnya bisa diretas," terangnya.

Disisi lain, Herman Oesman mengatakan sekarang kita berada di era digital, di era ini kebebasan menjadi sangat tipis, karena hampir semua orang menjadi bagian penting dari pembuatan berita. 

“Khawatirnya jangan sampai hoax menjadi hal biasa dalam kehidupan kita sehari-hari,” katanya.

“Dalam memperingati hari  kebebasan pers, kita harus memperkuat literasi, terutama literasi digital yang saat ini sedang gencar,” tandas akademisi yang saat ini mengajar di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara tersebut.

Mahcmud Ici menjelaskan bahwa media dan keterbukaan informasi adalah hal yang perlu di lihat demi indeks demokrasi yang baik di satu negara.

“Karena tugas media adalah sebagai pengawal demokrasi, jika media lemah berarti kekuasaan tidak bisa di kawal,” kata Mahmud Ici yang juga jurnalis Mongabay, media yang berfokus pada isu lingkungan.

Diskusi ini dihadiri oleh wartawan dari berbagai media, pers mahasiswa, dan pihak pemerintah. AJI Ternate juga mengundang aparat penegak hukum tapi tidak ada dari pihak mereka yang hadir.


Reporter: Susi H. Bangsa

Editor: Rabul Sawal

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama