Mahasiswa Unkhair Lulus Program Kreativitas Mahasiswa 2022

Gambar: pkm.dikti


LPM Aspirasi -- Lima tim dari Universitas Khairun (Unkhair) Ternate lulus Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2022. Hasil itu diumumkan melalui situs Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi dibawah pengelolaan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) pada Jumat, (27/5/2022) kemarin.

Kelima tim berasal dari program studi (Prodi) Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, dua tim dari Prodi Teknik Pertambangan, lalu Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, serta Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

“Tidak disangka bisa lolos. Padahal, dari Unkhair sendiri ada lebih dari 100 tim yang mengajukan proposal,” ucap M. Arief Setyono, satu dari tiga mahasiswa Antropolgi yang mengusung proposal "Stategi Adaptasi Masyarakat Pulau Kecil Terhadap Kekurangan Air Layak Konsumsi di Pulau Hiri”.

Dilansir dari Simbelmawa.kemdikbud.go.id, Tim bimbingan Dr. Safrudin Amin itu akan mendapatkan pendanaan atas usulan proposal mereka.

Irawati Losen, ketua tim menitipkan pesan kepada teman-teman sesama mahasiswa, khususnya dari Prodi Antropolgi agar tetap semangat dan selalu mengikuti kegiatan seperti yang mereka ikuti.

“Semoga setelah ini kerabat-kerabat bisa ikut kegiatan di mana saja. Dan yang terpenting dalam kerja tim ialah semangat dan kerjasama. Pasti membuahkan hasil,” ungkap mahasiswi semester II itu.

Sebagai implementasi Tridharma perguruan tinggi, Program Kreativitas Mahasiswa ini bertujuan untuk menumbuh kembangkan ide kreasi dan inovasi mahasiswa. Hal ini disampaikan langsung oleh Kiki Yuliati, Direktur Belmawa dalam sambutannya pada Februari 2022 lalu.

Kelompok lain yang lolos dalam PKM tahun 2022 ini, dari Fakultas Teknik, Prodi Teknik Pertambangan. Mengusung tema "Pemetaan Lokasi Penambangan Emas Desa Air Mangga Indah, Transisi Penambangan Eman Tanpa Izin Menuju Izin Pertambangan Rakyat".

Afni Sagaf, ketua tim mengatakan alasan mengambil tema ini karena tambang emas yang ada di Desa Air Mangga Indah belum mempunyai peta geologi. Hal ini menjadi inisiatif untuk melakukan pemetaan di daerah tersebut. Tujuannya agar bisa membantu mereka mempercepat pengurusan izin pertambangan rakyat di sana.

"Ketika kita melakukan pemetaan di lokasi penambangan emas itu dan setelah itu kita buat dalam bentuk peta geologi maka peta tersebut akan bisa di gunakan nanti saat melakukan pengurusan izin pertambangan nanti," tutur Afni.

Afni dan kelompoknya akan menjadi tim yang saling membantu dalam melakukan penelitian ini. Bila perlu, kata dia, harus bekerja keras untuk sampai pada tingkat Nasional nanti.

Firman, pembimbing kelompok Afni Sagaf, menyatakan ada beberapa tantangan ketika membimbing mahasiswa dalam PKM ini. Dua di antaranya meningkatkan kreativitas, pun juga penilaian administrasi. Terlebih jadi dosen pembimbing harus mengeluarkan energi besar untuk memberikan koreksi dan masukan, yang biasanya butuh 2-4 kali bimbingan.

"Harapan untuk mahasiswa bimbingan yaitu semoga mereka dapat melakukan kegiatan PKM tersebut dengan baik dan bisa menambah pengetahuan dalam memanfaatkan ilmu yang didapatkan di bangku perkuliahan," lanjut dosen Fakultas Teknik Universitas Khairun tersebut.


Reporter : Rajuan Jumat dan Nurdafni K Hamisi

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama