Warga Ikut Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Ternate

Hasan, Ketua RW 04, Kelurahan Akehuda yang nampak berdiri di tengah massa aksi, Senin (18/4/2022) Foto: Panji/LPM Aspirasi


LPM Aspirasi -- Dahinya tampak berkeringat. Raut wajahnya agak berbeda dari massa aksi lain. Saat mahasiswa mulai berorasi, ia pelahan berjalan menuju kerumunan demonstran. "Tolak kenaikan harga BBM!," serunya saat aksi di jalan Bandara Sultan Babullah, Kota Ternate, Maluku Utara pada Senin (18/4/2022).

Hasan Dahlan, ketua Rukun Warga (RW) 04, Kelurahan Akehuda, Kota Ternate itu, turut mengikuti aksi penolakan kenaikan BBM. Rumahnya tak jauh dari titik aksi mahasiswa, di depan kampus I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Khairun (Unkhair).

"Kami akan tetap mendukung aksi mahasiswa, karena kenaikan BBM dan sembako berdampak pada kami masyarakat," ungkap Hasan.

Kelangkaan bahan bakar minyak, sangat memberatkan aktivitas Hasan. Apalagi kenaikan BBM pun turut diikuti harga transportasi, dan bahan pokok lainnya. Jelas Hasan merupakan representasi masyarakat yang belum berani bersuara.

Lelaki yang sudah nampak mulai renta itu, tak kalah semangat. Sesekali ia mengepalkan tangan sembari teriak "Turunkan Harga BBM!". Hasan mendesak pemerintahan, baik provinsi, dan pemerintahan kota, serta DPRD Kota dan DPRD Provinsi untuk segera berupaya menurunkan Harga BBM dan Sembako.

Hasan, saat di temui LPM Aspirasi di tengah aksi, Senin (18/4/2022) Foto: Panji/ LPM Aslirasi


"Terutama harga bensin dan minyak kelapa karena pendapatan kami dibawah rata-rata," ketusnya.

Jalan Bandara Sultan Babullah mulai dipadati massa aksi sejak pukul 13:00 WIT. Massa aksi menyampaikan orasi dan bakar ban.

Massa aksi yang tergabung dalam komite Berjuang Bersama Masyarakat Maluku Utara(BBM MALUT) ini berasal dari berbagai kampus dan organisas ekstra kampus yang ada di Kota Ternate. Mereka menuntut turunkan harga BBM, atasi kelangkaan minyak goreng, dan menolak kenaikan PPN 11%.

Upaya blokade jalur bandara ini pun berakhir ricuh. Lemparan batu mahasiswa, berbalas tembakan gas air mata dan Water Cannon. Polisi mengejar massa aksi hingga pemukiman.

Paska demo berakhir, 14 orang jadi korban. Mereka ditangkap dan ditahan, serta di bawa ke kantor Polisi Resort Kota Ternate untuk jalani pemeriksaan.


Reporter: Panji

Editor: Darman Lasaidi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama