Pembekalan Kubermas Unkhair Digelar Secara Online

Peserta Kubermas sebanyak 50 orang ikut pembekalan Kubermas di aula Nuku, gedung Rektorat Unkhair (FOTO/Apriyani Hi. Arifin) 
lpmkultura.com -- Universitas Khairun (Unkhair) menggelar pembekalan Kuliah Berkarya dan Bermasyarakat atau Kubermas tahap I 2020 secara online dengan konsep menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi akibat wabah Covid-19 selama Kubermas.

Kubermas yang menggunakan aplikasi Zoom Meeting ini bertajuk "Pencegahan Covid-19 Melalui Kuliah Berkarya dan Bermasyarakat". Dalam pantauan lpm kultura, di ruang aula Nuku, gedung rektorat lantai IV Unkhair, tampak sebagian peserta yang memenuhi ruangan tersebut. 

Peserta itu perwakilan dari fakultas-fakultas yang ada di Unkhair untuk memenuhi ruangan pembekalan dalam tatanan normal baru atau new normal yang qoutanya hanya dapat diisi sebanyak 50% dari jumlah kapasitas kurdi yang tersedia.

Rektor Unkhair, Husen Alting diacara virtual itu membuka acara setelah laporan panitia Kubermas usai memaparkan laporannya. Di Meeting room, peserta tampak antuasias mendengar pemaparan materi "Model Kubermas di Masa Covid-19" dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Situasi Kondisi Pandemi" yang disampaikan Dr. Sundari dan Chairul Anwar.

Tampak juga di dalam ruang aula Nuku, kampus II Unkhair itu, peserta mengenakan almamater, pakai masker dan jaga jarak. Hingga sekitar pukul 15.30 Wit, peserta mulai pulang dengan teratur. Sementara, yang mengikuti secara virtual juga leave dari meeting zoom.

Tangkapan layar pembekalan Kubermas tahap I 2020 secara online via Zoom
Qhalsum Qhamaria, salah satu peserta Kubermas yang mewakili teman-temannya, usai pembekalan, mengatakan materi yang disampaikan sangat penting. Walau menurutnya kurang 'meriah' karena tidak melibatkan seluruh peserta. 

"Tetapi untuk penyampaian materi sangat baik dan juga banyak ilmu-ilmu baru yang mungkin bisa saya terapkan di waktu Kubermas nanti," ujar Qhalsum, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unkhair.

Qhalsum yang memilih mengambil agenda kegiatan "Desa Tanggap Covid-19", menuturkan kalau dia belajar dari persiapan kubermas dengan materi yang disampaikan dalam pembuatan program kerja.
"Program kerja nanti saya bisa menyesuaikan dengan pilihan desa tanggap Covid-19 seperti bagaimana pembuatan Hand Sanitizer menurut WHO, bagaimana cara membuat tempat cuci tanganm dan juga bagaimana saya mensosialisasikan kepada masyarakat," terang Qhalsum, kepada LPM Kultura, Selasa (21/7/2020).

Namun, disisi lain, pembekalan berbasis virtual itu tampaknya bikin sebagian mahasiswa yang ikut dari rumah merasa tidak terlalu efektif. Apalagi yang berada di kampung halaman dengan kondisi internet yang kurang stabil.

Muid Idham, seorang mahasiswa merasakan itu. Dia juga ibah dengan sebagian temannya yang tidak punya qouta internet untuk mengikuti pembekalan online. Dia menilai, masih banyak kekurangan karena tidak berinteraksi secara langsung seperti pembekalan kubermas sebelumnya.

"Banyak teman-teman yang lain, yang selalu bertanya-tanya soal kegiatan, sudah mulai apa belum karena kebanyakan mahasiswa tidak punya paket," tuturnya. 

Reporter: Aprimuharram dan Fahdi AR. J
Editor: Ajun

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama