Mahasiswa UMMU Aksi Menyoal Pengunduruan Diri Kaprodi Berujung Direpresi

Massa aksi saat melakukan orasi di depan Rektorat Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) pada Kamis, 19/1/2023. Foto: LPM Aspirasi/Hairul Rahmat M. Din


LPM Aspirasi-- Sejumlah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) menggelar aksi bertajuk “Carut-Marut Fakultas Ekonomi, Rektor Gagal” pada Kamis (19/1/2023) di depan gedung rektorat UMMU. 

Massa menuntut penjelasan pihak rektorat terkait masalah pengunduran diri Ketua Prodi (Kaprodi) dan Sekretaris Prodi (Sekprodi) pada Senin, 9 Januari 2023 lalu. Mereka juga persoalkan penundaan wisuda 56 wisudawan angkatan XXV pada 12 Desember 2022 lalu.

Supriyadi Sirajuddin, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa mengatakan pengunduran diri dua civitas akademika itu akan beri dampak besar pada aktivitas perkuliahan. Selain itu akan mengancam agreditas Fakultas. 

Dia juga nilai penundaan wisuda 56 wisudawan Fakultas Ekonomi karena akreditas fakultas yang alami expired. Alasan internal macam ini terus berlanjut. Akibatnya sampai ada yang harus undur diri.

“Masalah lain yang muncul, mahasiswa angkatan 2019 sampai saat ini belum melaksanakan program magang, padahal harusnya pelaksanaan program ini dilakukan pada semester tujuh,” ungkapnya.

Hal ini, kata Supriyadi, terjadi berulang kali, dari tahun ke tahun, padahal sebagian besar mahasiswa telah melakukan pembayaran uang magang sebesar satu juta rupiah.

“Kami mendesak Rektor segera buat kebijakan supaya beri mandat atau surat tugas kepada dosen yang ada di Fakultas Ekonomi UMMU, untuk mengisi kekosongan sampai terpilihnya kaprodi dan sekprodi baru,” tutur Supriyadi.

Supriyadi dan teman-temannya menuntut agar pimpinan UMMU lakukan evaluasi dekan dan seluruh dosen. Pecat oknum dosen yang mempersulit mahasiswa. Pelaksanaan magang juga harus segera dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2023.

“Jika tuntutan kami tidak terpenuhi maka kami meminta pengembalian uang 100%,” tegasnya.

Dari pantauan LPM Aspirasi di lapangan, aksi yang digelar sekira pukul 10:30 WIT itu awalnya berjalan damai. Jelang siang, massa dipaksa bubar oleh keamanan kampus. Salah satu massa aksi alami pemukulan dibagian kepala hingga lebam.


Reporter: Hairul Rahmat M. Din

Editor: Susi H. Bangsa

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama