Keluh Penjual Takjil di Falajawa Ketika Aparat Represif Mahasiswa

Penjual takjil dan pembeli di kawasan Pantai Falajawa, Ternate Tengah, Maluku Utara, Senin, (18/4/2022). Foto: Ningsi Umasangadji/LPM Aspirasi

LPM Aspirasi – Pedagang takjil (makanan untuk berbuka puasa) di kawasan Pantai Falajawa, mengeluhkan turunnya pendapatan akibat aksi demo Jilid II yang dilakukan oleh Mahasiswa pada Senin (18/4/2022), di depan kantor Walikota, Ternate Tengah, Maluku Utara.

Upi Al Bugis salah satu pedagang takjil di kawasan Pantai Falajawa mengatakan bahwa penjualan takjil tak begitu laku ketika ada aksi demo seperti ini. Penyebabnya adalah ketika ada pelanggan yang hendak mampir untuk membeli, mereka justru takut karena melihat polisi yang mengamankan sejumlah mahasiswa yang sedang turun aksi di seputaran kantor Walikota.

Penjual takjil dan pembeli di kawasan Pantai Falajawa, Ternate Tengah, Maluku Utara. Senin, (18/4/2022). Foto: Ningsi Umasangadji/LPM Aspirasi

Beliau juga menambahkan kalau mereka bukan hanya menjual dagangan sendiri. Tapi, juga menerima titipan jualan dari orang lain. Jika ada takjil yang tidak laku, biasanya mereka akan sumbangkan ke beberapa Masjid yang letaknya tak jauh dari seputaran Pantai Falajawa untuk menu buka puasa bersama. Takjil yang mereka jual pun beragam, mulai dari agar-agar, kue angka durian, lumpia dan risoles.

“Kami sangat mendukung aksi Mahasiswa terkait dengan Penolakan Kenaikan Harga BBM. Namun, di sisi lain kami kasihan dengan orang-orang yang sudah menitipkan jualannya ke kami, karena mereka sudah bangun dari subuh untuk membuat takjil, dengan harapan semoga bisa laku. Belum lagi harga sembako semakin mahal, jadi kalau sudah buat dan tak laku kami sangat merasa rugi,” jelasnya.

 

Penjual es buah di kawasan Pantai Falajawa, Ternate Selatan, Maluku Utara. Senin (18/4/2022). Foto: Ningsi Umasangadji/LPM Aspirasi

Tanggapan lain datang dari Nur Anna, berbeda dari Narasumber sebelumnya yang menjual aneka kue, ia hanya menjual es buah. Saat di tanya, dia mengatakan bahwa penjualan takjilnya ludes terjual. Namun, para pembeli kebanyakan datang dari kalangan masyarakat bukan dari mahasiswa.

"Alhamdulillah, walaupun ada aksi demo dari mahasiswa, jualan saya tetap laku. Ada beberapa mahasiswa yang membeli tetapi lebih banyak datang dari kalangan masyarakat,” pungkasnya.


Reporter: Ningsi Umasangadji

Editor: Susi H. Bangsa

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama