Menolak Festival Mahasiswa Maluku Utara di Panggung Kamisan

Suasana panggung kamisan
oleh Mahasiswa dan Komunitas Seni 
di Taman Soe Hok Gie FIB
(lpmkultura.com/ajun)

LPMKULTURA.COM -- Panggung kamisan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) di yang digelar di Taman Soe Hok Gie, Kamis (23/1/2020) diwarnai dengan protes bertajuk "Menolak Festival Mahasiswa Maluku Utara 2020".

Mereka menyerukan penolakan Festival Mahasiswa Maluku Utara 2020 yang mengatasnamakan 24 Universitas di Maluku Utara (Malut) yang dinilai penyelenggaraanya dilakukan secara sepihak oleh penyelenggara kegiatan tanpa konfirmasi terlebih dahulu dengan lembaga kemahasiswaan lainnya.

Kordinator Panggung kamisan, Irwandi R. Arfane mengatakan "secara institusi kelembagaan BEM Fakultas Ilmu budaya belum mengambil sikap penolakan," ujarnya di sela-sela panggung kamisan.

"Namun kami, mahasiswa FIB turut Menolak. Selain karena dinilai sepihak tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu dengan berbagai Organisasi/ lembaga Intra Kampus lainya, masih ada pula permasalahan mahasiswa yang terjadi," lanjutnya menambahkan.

Wandi, sapaan akrab pentolan komunitas seni falasani itu menilai penyelenggara, yakni BEM Universitas Khairun seharusnya menyikapi serius persoalan D.O yang dialami 4 mahasiswa Unkhair.

"BEM seolah bahagia di atas penderitaan 4 mahasiswa yang di D.O," ujarnya.

"Sikap secara terbuka BEM Unkhair tidak pernah ada, apakah menolak atau mendukung SK D.O" lanjut menambahkan.

"Kami mengharapkan sikap tegas dari BEM Unkhair selaku Lembaga Mahasiswa tertinggi untuk turut mengambil peran dalam memperjuangkan nasib 4 Mahasiswa yang di D.O," jelasnya

Sebelumnya, Berbagai penolakan dilakukan oleh Lembaga/organisasi Intra Kampus seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di berbagai Universitas di Maluku Utara, mereka menyatakan menolak kegiatan Festival Mahasiswa (FM) Maluku Utara (Malut) yang akan diselenggarakan pada 12 Februari 2020 mendatang.

Pengirim : Dar
Editor      : Firman

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama