Menolak Dibungkam, Mahasiswa Unkhair Keluarkan 7 Ultimatum Mendesak

Aksi Gema Unkhair di depan gedung Rektorat Unkhair (LPM Kultura/Gadri)

LPMKULTURA.COM - Gerakan Mahasiswa (Gema) Universitas Khairun (Unkhair) memprotes kebijakan rektor Unkhair, Dr. Husen Alting terkait surat edaran yang dinilai membungkam aspirasi mahasiswa di kampus.

Aksi protes dari gabungan mahasiswa berbagai fakultas itu di mulai sekira pukul 11.00 WIT, di depan Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) hingga depan rektorat Unkhair, Senin (16/12/19) siang tadi.

Pantauan tim lpmkultura.com, mahasiswa orasi depan rektorat sekira 15 menit, pukul 12.20 WIT, massa membubarkan diri. Sejumlah mahasiswa yang memegang spanduk bertajuk "Buka seluas-luasnya Demokrasi Kampus" itu mengenakan lakban hitam menutup mulut sebagai simbol "aksi bungkam" "demokrasi terancam".


Menurut Kordinator Front Gema Unkhair, Muhammad Guntur mengatakan aksi yang digelar itu sebagai kampanye untuk mengajak seluruh mahasiswa Unkhair bersolidaritas menolak pembungkaman demokrasi kampus.

Pembungkaman demokrasi kampus yang dia maksud merujuk pada surat edaran rektor yang terbit pada 21 November 2019 lalu. Pasca terbit (pun sebelumnya), beberapa organisasi mahasiswa yang gelar demonstrasi dibubarkan paksa. Tak luput juga dari tindakan represif. Pelakunya bisa ditebak: pihak rektorat, dekan atau dosen dan security kampus.

"Pelaksanaan aksi yang kami laksanakan adalah bagian dari menuntut kampus untuk buka kebebasan demokrasi kampus," ungkapnya.

Dalam rilis yang diterima redaksi, ada beberapa ultimatum pada aksi tersebut, diantaranya; Usir TNI-Polri yang berkeliaran di lingkungan kampus; naikkan upah security dan cleaning servies di kampus-kampus; mengecam keras oknum dosen dan security yang melarang mahasiswa demonstrasi di lingkungan kampus.

Dan stop praktek premanisme dan militerisme di lingkungan kampus; hentikan kekerasan terhadap perempuan; hentikan represif, kriminalisasi, pembubaran paksa massa aksi terhadqp aktivis pro-demokrasi dan HAM, serta membuka seluas-lebarnya ruang demokrasi mahasiswa di lingkungan kampus.

Merujuk pada ultimatum itu, kordinator aksi Gema Unkhair sebut kebebasan manusia berpendapat, bertahan hidup, menghidupi sesama manusia adalah hak yang diatur dalam UUD 1945. 

"Kampus harus memberikan kebebasan berdemokrasi bagi kami,"  ujar mahasiswa antropologi FIB semester 7 itu.

Reporter: Ajun

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama