Terinspirasi Pegiat Literasi, 18 Siswa Hasilkan Antologi Puisi

Foto bersama penulis buku "Jejak Maret: Kenangan & Harapa, Senin (25/4/2022) Foto: Rajuan Jumat/LPM Aspirasi


LPM Aspirasi -- Sorak-sorai dan tepuk tangan dari puluhan orang, pecah pada gelaran Ternate Membaca Ke-5 di Benteng Oranje, Kota Ternate, Maluku Utara. Puisi keresahan akibat pandemi Corona Virus 2019 (Covid 19) dilantunkan dengan khidmat pada Senin (25/4/2022) sekira pukul 23.15 WIT.

Pembacanya Ivana Mutmainah Husen, siswa kelas 2 SMA ABBS Surakarta. Remaja yang akrab disapa Vana itu, alumnus SMP Islam Ternate. Bersama teman temannya membacakan puisi sebagai rangkaian pembuka pada lauching buku mereka. Buku bertajuk "Jejak Maret: Kenangan & Harapan". Antologi Puisi dari 18 Penyair Remaja Maluku Utara ini, diterbitkan Garasi Genta pada maret 2022 lalu.

Vana dan teman-temannya merupakan alumnus siswa-siswi di beberapa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Ternate. Saat ini mereka sedang menempuh Sekolah Menengah Atas (SMA) di dalam dan luar Kota Ternate. Bahkan, ada beberapa yang masih mengenyam pendidikan di bangku SMP.

Dalam proses penulisan, ia dan teman-temannya didukung penuh oleh Sofyan Daud, penggagas Ternate Membaca sekaligus pegiat literasi Maluku Utara, dan juga orang tua, akhirnya karya dua tahun lalu itu menjadi buku.

Vana bilang, ia tergerak menulis puisi lalu dibukukan, karena terinspirasi dari teman-teman literasi saat pagelaran Ternate Membaca pertama 2016 silam.

"Tergerak menulis buku ini karena melihat semangat literasi yang ditorehkan kaka-kaka pegiat literasi yang ada di Ternate. Ini bermula dari Vana ikut Ternate Membaca 2016." ucapnya kepada LPM Aspirasi.

Buku Antologi Puisi 18 Penyair Remaja Maluku Utara, bertajuk "Jejak Maret: Kenagan & Harapan" karya Ivana dan teman-temannya. Foto: Rajuan Jumat/LPM Aspirasi.


Buku setebal 155 halaman itu, diangkat dari keresahan selama pandemi COVID-19. Bermula saat Vana mengajak teman-temannya untuk menulis puisi selama pandemi dua tahun lalu. Siswi kelahiran Ternate, 10 Desember 2005 ini juga punya harapan besar untuk menebar semangat literasi di Kota Ternate bagi anak muda. 

"Terlebih lagi para siswa atau pelajar dan tentunya ingin sekali menerbitkan karya lain selain antologi puisi, misalnya cerpen atau esai,"  ujar Vana saat ditemui pasca peluncuran buku.

Vana juga sangat gemar membaca puisi. Kegemaran itu karena ditularkan langsung oleh sang ibu.

“Dulu mama adalah seorang penari dan pembaca puisi kemudian diajarkan ke Vana. Paling pertama itu waktu membaca puisi Khairun saat masih kelas tiga SD," terangnya.

Vana mengaku dalam kepenyairan, ia menokohi almarhum Sapardi Djoko Damono, sastrawan Indonesia yang maninggal pada Minggu, 19 Juli 2022 lalu. Terlepas dari itu, Vana pun menggemari puisi-puisi dari Rajif Duchlun, pegiat literasi dan penulis buku “Hujan di Tagalaya”.

“Salah satu sajak yang paling Vana ingat dari Abang Jif [Rajif Duchlun] yang ‘Kita adalah Aku juga Torang yang mengaku satu dari ruas-ruas bambu dan pelepah sagu,” kata Ivana mengutip sepenggal bait dari Rajif Duchlun yang termuat dalam antologi puisi penyair Maluku Utara “Kita Halmahera”.


Reporter: Rajuan Jumat

Editor: Darman Lasaidi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama