Demo Menyoal Pencemaran Lingkungan Berakhir Ricuh, Sejumlah Massa Memar dan Luka

Massa aksi saat bentrok dengan aparat kepolisian saat unjuk rasa di Kota Ternate pada Selasa, ( (5/9/2023). Foto: Susi H. Bangsa/LPM Aspirasi.


LPM Aspirasi -- Puluhan massa mahasiswa bentrok dengan aparat kepolisian saat unjuk rasa di Kota Ternate pada Selasa (5/9/2023) menyoal pencemaran Sungai Sagea yang berada di Weda Utara, Halmahera Tengah. Bentrok terjadi sekira pukul 15.10 WIT, beberapa massa aksi alami memar dan luka, serta pagar rumah dinas gubernur copot.

Demonstrasi kali ini digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ternate. Pantauan LPM Aspirasi, massa melakukan konsolidasi sekira jam 10.00 dibeberapa universitas, lalu melakukan longmarch dari arah Ternate Utara dan dari arah Ternate Selatan. Aksi kali ini terpusat di depan Rumah Dinas Gubernur Maluku Utara (Malut), Jalan Ahmad Yani, Kota Ternate.

Massa menuntut pemerintah Malut segera mendesak lima perusahaan yang beroperasi di wilayah Sagea untuk menghentikan aktivitas penambangan karena berdampak pada berbagai aspek lingkungan.

Bentrokan di depan Rumah Dinas Gubernur Malut ini bermula saat masa dan aparat kepolisian saling dorong pagar hingga pagar copot. Aksi kemudian berlangsung ricuh dan mengakibatkan baku pukul antara massa dan aparat. Akibatnya beberapa massa aksi mengalami luka-luka.

Massa dan aparat kepolisian saat kericuhan terjadi. Foto: Susi H. Bangsa/LPM Aspirasi.

Jihan Hi. Sabtu, salah satu mahasiswa yang alami pemukulan mengungkapkan, ia hendak melerai temannya yang dipukul polisi, tapi secara tiba-tiba ia juga dipukul oleh aparat kepolisian.

"Awalnya, saya melihat teman  saya dipukul oleh pihak kepolisian, tetapi saya belum ambil tindakan yang lebih fatal, saya hanya coba mengamankan teman saya saja. Tetapi dari pihak keamanan terlalu ngotot sehingga saya mendorong salah satu polisi. Saya kemudian ditangkap dan dipukuli oleh polisi bahkan sampai dikeroyok,” ungkap Jihan.

Jihan bilang, ia hanya bisa menutup wajahnya pakai tangan dan berusaha melindungi diri dari keroyokan. Ia alami pukulan dibeberapa bagian tubuh.

“Terdapat beberapa bagian tubuh yang terluka, di antaranya bagian belakang, kepala, dan telinga, terdapat luka ringan di bagian dada yang tergores, bahu dan leher,” ungkap mahasiswa Fakultas Ilmu Hukum itu.


Reporter: Nurdafni K Hamisi

Editor: Susi H Bangsa

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama